Selasa, 13 November 2012

WISATA KULINER ACEH


MIE ACEH
Salah satu makanan khas Aceh paling diminati adalah Mie Aceh. Mie Aceh sudah mulai tren sejak tahun 1961 dan sekarang berkembang menjadi salah satu makanan favorit Aceh. Mie aceh merupakan masakan dari tepung yang diolah menjadi mie kuning dimasak dengan menggunakan bumbu dan sayuran seperti tauge, bawang merah, tomat serta dicampur dengan irisan sapi, kambing, seafood dan telur. Mie Aceh terdiri dari dua variasi yaitu Mie Goreng dan Mie Rebus. Biasanya Mie Aceh akan disajikan dengan ditaburi kerupuk mulieng (emping melinjo) dan mentimun. Mie Aceh dapat ditemukan diberbagai sudut Aceh namun ada beberapa Restoran yang khusus menyajikan Mie Aceh yang ingin menikmati sajian Mie Aceh dengan berbagai citra rasa istimewa.

Lokasi Kuliner Mie Aceh:
1. Mie Simpang Lima  : Jl. T. Chik Ditiro Kelurahan Peuniti – Banda Aceh
2. Mie Razali: Jl.Panglima Polem – Peunayong – Banda Aceh
3. Mie Midi : Jl. T. Chik Ditiro – Kelurahan Peuniti – Banda Aceh
4. Mie Turis: Jl. T. Nyak Arief Prada – Banda Aceh

ASAM KEUEUNG

Asam Keueung merupakan salah satu masakan khas Aceh. Masakan ini terasa asam dan pedas dan dalam bahasa Indonesia kata Asam Keueng berarti sayur Asam Pedas. Masakan ini hanya terdapat di Aceh dan penyajiannyapun juga berbeda. Aceh Besar merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya mempunyai makanan yang bersumber dari ikan laut. Ikan-ikan yang diperoleh tersebut ketika dipilah akan menjadi Asam Keueng dan rasanya akan sangat berbeda dengan beberapa wilayah lain. Boleh dikatakan disetiap daerah Aceh memiliki bumbu Asam Keueng khas tersendiri.


AYAM TANGKAP
lokasi : (Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk Jl. Medan-Banda Aceh Lueng Bata)

Bila anda ke Aceh belum sempurna tanpa mencoba masakan Ayam Tangkap khas Aceh Besar. Sebutan ayam tangkap sendiri terdengar unik dan cocok dengan masakannya dimana potongan-potongan daging ayam goreng seakan tersembunyi diantara rimbuan dedaunan bumbu masakan. Bila anda menikmati Ayam Tangkap bersama teman akan lebih seru karena akan ada sedikit perjuangan untuk mendapatkan potongan sebelum sempat ditangkap oleh teman anda. Rasanya seperti sedang memburu ayam didalam sebuah hutan.
Ayam tangkap merupakan potongan ayam, termasuk tulangnya dalam bentuk kecil-kecil, diberi bumbu. Bumbu seperti lada, bawang putih, jahe, dan kemiri memberi rasa rempah pada ayam. baru kemudian ayam digoreng. Tak lupa, aneka daun pun ikut digoreng, sebut saja seperti daun kari, daun salam, pandan, sampai daun jeruk. Jangan lupa, cabai hijau pun ikut digoreng. Setelah matang, semua gorengan ini disajikan dalam piring, lalu ditaburi bawang merah goreng. Aromanya bisa dibayangkan. Begitu harum dan membangkitkan selera makan. Aroma cabai pedas mencolok, berpadu keharuman pandan dan daun kari. Ayam goreng tak terlalu garing, tetap lembut saat digigit. Namun, beda dengan daun-daunnya. Akibat digoreng kering, daun pun begitu garing seperi keripik saat digigit. Jangan buang daun dan cabai goreng itu. Santap saja bersama ayam dan nasi. Makanlah daunnya saat masih panas agar kerenyahannya tetap terasa.
Sebagai teman makan ayam tangkap, Anda harus mencoba sambal ebi. Layaknya sambal terasi, kali ini terasi diganti dengan ebi. Rasanya gurih dengan tingkat pedas yang masih sopan di lidah. Rujak dari buah serut dan berkuah yang dingin harus Anda cicipi sebagai pencuci mulut.Selain ayam tangkap, di rumah makan Jambo Kencana, Anda juga harus mencoba menu-menu lainnya. Tak perlu repot mengambil atau memesan makanan. Seperti rumah makan Padang, semua menu disajikan di atas meja dalam porsi-porsi kecil. Anda tinggal menyomot masakan mana yang ingin Anda makan, tanpa perlu lagi memesan makanan ke pelayan. Begitu pula dengan minuman, air putih, misalnya, sudah terhidang. Hidangan penutup seperti buah dan rujak manis dingin pun sudah siap di meja.
 Kopi Aceh

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang mantapnya Kopi Aceh tentu malu untuk mengaku sebagai pecinta kopi. Kopi Aceh bukan saja telah menjadi salah satu kesayangan para Pecinta Kopi Nusantara tapi juga sangat di kagumi oleh Coffee Lover di seluruh dunia.  Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Pasalnya Sekitar 40 persen biji kopi Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia merupakan hasil produksi dari daerah Aceh. Produksi Perkebunan Rakyat di Aceh pada tahun 2010 mencapai 50.774 Ton. Produksi kopi di Indonesia setiap tahunnya rata-rata mencapai 600 ribu ton dan lebih dari 80 persen produksi biji kopi tersebut berasal dari seluruh perkebunan rakyat di Indonesia.
 Budidaya kopi di Aceh secara besar-besaran dimulai pada masa                 kekuasaan pemerintah  Belanda di Tanah Gayo tahun 1904. Dimasa itu daerah Aceh Tengah atau yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Bener Meriah dijadikan onder afdeeling Nordkus Atjeh yang beribukota di Sigli. Salah satu fokus Pemerintah Belanda saat itu adalah pengembangan sektor perkebunan termasuk perkebunan kopi di Tanah Gayo yang berada diketinggian 1.000 – 1.700 m dpl. Pada tahun 1972 Kabupaten Aceh Tengah (Kab. Bener Meriah) tercatat sebagai penghasil kopi terbesar dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan wilayah perkebunan seluas 19.962 ha.

Lokasi : §  Warung kopi Ulee Kareng “Jasa Ayah” yang berada di Jalan T. Iskandar no.13-14a Ulee Kareng dan Warung Kopi Solong adalah tempat minum kopi yang legendaris di Banda Aceh. Angkutan umum yang lalu lalang melewati lokasi ini, seperti: taxi, becak mesin dan labi-labi. Labi-labi yang melewati rute Warung Kopi Ulee Kareng adalah jurusan Ulee Kareng – Pasar Aceh.

1 komentar:

  1. Mie Aceh sangat khas dan terkenal di Kota Aceh, pengen nyoba menu Mie Aceh
    pasti rasanya enak banget

    BalasHapus