WISATA ZIARAH
Makam Kerkhof
Belanda: Saksi Bisu Dahsyatnya Perang Aceh
Aceh adalah kuburan militer Belanda yang terletak di luar
negeri Belanda. Kuburan tentara ini adalah salah satu yang terluas di dunia.
Sekitar 2.200 tentara termasuk empat orang jenderal dimakamkan di sini, di
tanah tempat para pejuang Aceh yang sangat gigih melawan kolonialisme Belanda.
Perang Aceh berlangsung pada 1873-1904, sebuah perang dimana
dalam sejarah Belanda, inilah perang yang paling pahit melebihi pahitnya
pengalaman mereka dalam Perang Napoleon.
Kuburan Kerkhoff merupakan pemakaman terbesar kedua tentara
Belanda setelah yang pertama terbesar di Belanda. Kuburan Kerkhoff menjadi
objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal Belanda. Hingga
saat ini Pemerintah Kerajaan Belanda sangat haru dan menghormati warga Banda
Aceh yang merawat dengan rapi kuburan tersebut.
Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 8 April 1873 melalui
laut sambil menembakkan meriam dari kapal perang Citadel Van Antwerpen. Saat
itu tentara Belanda jumlahnya mencapai 3.198 orang, termasuk tentara dari etnis
Jawa, Ambon, Batak, dan tentara etnis Indonesia lainnya yang tergabung dalam
Angkatan Bersenjata Hindia-Belanda.
Pada masa pendudukan Hindia Belanda, Masjid Agung
Baiturrahman dikuasai tentara Belanda. Namun, pada periode pertama perang
tersebut (1873-1874), masyarakat Aceh berhasil menahan serangan Belanda. Johan
Harmen Rodolf Kohler yang merupakan jenderal Belanda yang memimpin Perang Aceh
kemudian terbunuh dan dimakamkan di Kerkhoff, Banda Aceh.
Bagian paling meletihkan selama perang tersebut adalah
perjuangan merebut kembali Masjid Agung Baiturrahman. Perang terus berkecamuk
hingga empat periode dari 1873 sampai 1910. Dengan metode perang gerilya
akhirnya pejuang Aceh membuat Belanda menyerah dan meninggalkan Tanah Rencong.
Cut Nyak Dhien yang memimpin penyerangan tersebut terus berjuang melawan
kolonialisme hingga akhirnya ditangkap, diasingkan dan wafat di Sumedang, Jawa
Barat.
Banyak hal menarik dapat Anda temui di kompleks pemakaman
ini. Seperti kisah para prajurit semasa hidupnya sampai pada saat dikubur.
Semuanya diceritakan sekilas pada batu nisan sehingga makam ini seolah-olah
sedang bercerita kepada Anda tentang masa hidupnya.
Ada yang unik di tengah-tengah kuburan tentara Belanda itu,
terdapat sebuah kuburan yang terpisah dari yang lainnya, yaitu kuburan Meurah
Pupok, satu-satunya putera dan kesayangan Sultan Iskandar Muda. Meurah Pupok
dihukum rajam oleh ayahnya sendiri Sultan Iskandar Muda karena berbuat zina.
Meurah Pupok berbuat zina dengan isteri seorang perwira muda yang menjadi
pelatih dari angkatan perang Aceh. Pada waktu perwira muda itu pulang dari
tempat latihan di Blang Peurade, didapatinya Meorah Pupok sedang berduaan
dengan isterinya. Meurah Pupok segera melarikan diri. Karena marahnya si
perwira itu menghunuskan pedang pada isterinya. Kemudian perwira tersebut
melapor kepada Sultan Iskandar Muda untuk dilakukan penyelidikan. Akhirnya Meurah
Pupok tertangkap dan dihukum rajam sampai mati oleh Sultan Iskandar Muda selaku
ayahnya di depan umum.
Makam Kerkhoff tidak saja bukti nyata kepahlawanan rakyat
Aceh melawan penjajah tetapi juga merupakan bukti nyata keadilan Sultan
Iskandar Muda dalam menjunjung tinggi hukum di masa pemerintahannya.
Transportasi dan Berkeliling
Aceh merupakan daerah yang menarik untuk dikunjungi, karena
banyak menyimpan peninggalan sejarah. Komplek Makam Kerkhoff berukuran 150 x
200 m berlokasi di Jalan Teuku Umar, Kampung Sukaramai, Blower (samping Blang
Padang) Banda Aceh.
Di area ini juga terdapat makam putra Sultan Iskandar Muda,
yaitu Amat Popok yang berzina dan dijatuhi hukuman rajam.
Situs lain tentang saksi hebatnya Perang Aceh dapat Anda
temukan di pusat kota Banda Aceh. Tepatnya di Kelurahan Blower Kecamatan
Baiturrahman dimana cukup mudah untuk dijangkau karena terletak di depan
Lapangan Blang Padang Banda Aceh. Anda bisa mencapai kompleks pemakaman ini
dengan menggunakan sepeda atau motor sambil berkeliling ke tempat-tempat
bersejarah lainnya di sekitar kota Banda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar